Selasa, 21 Januari 2014

PERAN POTENSIAL INFORMASI STRATEGIS DALAM MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN



PERAN POTENSIAL INFORMASI STRATEGIS DALAM MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN


BAB    I.          Pendahuluan         
           
            Pada umumnya suatu perusahaan membutuhkan perencanaan yang matang untuk bertindak. Apalagi tindakan tersebut dimaksudkan untuk menambah kemajuan bagi perusahaan, maka salah satu perencanaan yang baik adalah dimana mencari atau menyusun suatu informasi strategis baik dari dalam ataupun luar perusahaan. Jika hal ini dilakukan dengan sangat teliti dan mengikuti prosedur perusahaan yang ada. Tidak heran bila peran sebuah informasi strategis sangatlah penting bagi perusahaan. Agar kedepannya sebuah perusahaan mempunyai rencana yang sudah ditentukan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB    II.        Pembahasan

II. A.     Peranan Sistem Informasi Strategis
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.

Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.

Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.

Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :

  1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
  1. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
  1. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar[1].

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:

II. B.     Klasifikasi Sistem Informasi Strategis
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.

untitled1



  1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

» Transaction Processing Systems      :
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

» Process Control Systems                  :
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.

» Office Automation Systems             :
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.


  1. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
·         Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
·         Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
  • Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi :
(1) berdasarkan permintaan,
(2) secara periodik, atau
(3) ketika terjadi situasi pengecualian.
Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.


  • Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

  • Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

  1. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :
(1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,
(2) ancaman dari perusahaan baru,
(3) ancaman dari produk pengganti,
(4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
(5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies.
Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.
untitled11

Gambar 2. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah Industri

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
  • Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
  • Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
  • Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.





  1. Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :
  • Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
  • Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
  • Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

BAB    III.       Kesimpulan
            Dari semua penjelasan yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi strategis sangat berguna untuk semua perusahaan, baik dari segi kerja sama, laba yang dihasilkan maupun operasi bisnis yang dijalankan. Suatu perusahaan tidak akan berkembang jika tidak ada peran suatu sistem informasi yang dijalankannya.
           
Daftar Pustaka                   :          





Minggu, 05 Januari 2014

Peranan Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Organisasional dalam Pemecahan Masalah



Peranan Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Organisasional dalam Pemecahan Masalah
Bab I.                   Pendahuluan
            Dengan semakin canggihnya zaman globalisasi ini, suatu sistem informasi sangatlah dibutuhkan oleh siapa pun. Termasuk pada perusahaan-perusahaan yang telah mengalami pasang-surut dalam mekanisme kerjanya. Pada dasarnya suatu sistem informasi dikategorikan kedalam perumusan dalam memecahkan masalah, antara lain yaitu Sistem Informasi Manajemen yang lebih kita kenal dengan SIM dan ada pula Sistem Informasi Organisasional.
            Sistem Informasi Manajemen menurut yang saya ketahui, SIM adalah suatu sistem yang dibutuhkan oleh berbagai organisasi baik didalam ataupun diluar perusahaan untuk memberikan  pendapat dalam hal pengambilan keputusan dan informasi yang didapatkan. Kemudian dari hasil tersebut, maka  sistem ini dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Kemudian yang kedua adalah Sistem Informasi Organisasional, sistem ini merupakan konsep system organisasional yang memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Bab II.         Pembahasan
II.A.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.
SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
II.A.1.   Tujuan atau Manfaat Sistem Informasi Manajemen
1.      SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2.      Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3.      SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.



II.A.2.   Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi Manajemen
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah meliputi :
1.      Investigasi situasi Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi. Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
·        Perumusan masalah
·        Identifikasi tujuan keputusan
·        Diagnosis penyebab

2.      Mengembangkan alternatif
3.      Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik, Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
·        Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi
·        Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.

4.      Melaksanakan dan memantau keputusan, Jenis keputusan yang dihasilkan oleh para Manajer adalah sebagai berikut :
·        Keputusan terprogram            : Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
·        Keputusan tidak terprogram   : Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.

II.A.3.   Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
1.      Fokus pada data
2.      Fokus pada informasi
3.      Fokus pada pendukung keputusan
4.      Fokus pada komunikasi
II.A.4.   Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi Manajemen
Tingkat manajemen dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Manajemen tingkat atas
b.      Manajemen tingkat menengah
c.       Manajemen tingkat bawah
Berdasarkan George M. Scott, sumber-sumber infomasi untuk tingkatan manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
A. Manajemen tingkat atas memerlukan sumber-sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (15 % – 20 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (10% – 15%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (35% – 45%)
B. Manajemen tingkat menengah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (30 % – 40 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (15% – 20%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (10% – 15%)
C. Manajemen tingkat bawah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (55 % – 75 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (25% – 45%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (5% – 10%)

II.A.5.   Keterkaitan SIM dengan Disiplin Ilmu yang Lain
Banyak ide yang merupakan bagian dari SIM yang ditemukan dalam disiplin ilmu yang lain. Empat bidang akademis utama yang sangat berarti untuk konsep SIM : akuntansi manajemen, riset operasional, teori manajemen dan organisasi, dan pengetahuan komputer.
1.      Akuntansi Manajemen
Ada dua hal penggunaan dari bidang akuntansi yaitu keuangan dan manajerial (manajemen). Akuntansi keuangan berhubungan dengan pengukuran pendapat dalam suatu periode tertentu, misalkan bulanan atau tahunan dan status laporan keuangan akhir periode tersebut.
2.      Riset Operasional
Ilmu manajemen atau penelitian merupakan penerapan metode ilmiah dan teknik analisa kuantitatif terhadap masalah manajemen.
Beberapa konsep yang utama adalah :
·        Penekanan pada pendekatan sistematis untuk penyelesaian masalah
·        Memakai model dan prosedur matematis serta statistik dalam analisis
·        Bertujuan mencari keputusan atau kebijakan secara optimal.

3.      Teori Manajemen dan Organisasi
Karena SIM merupakan sistem pendukung untuk fungsi yang bersifat keorganisasian, maka SIM menggambarkan konsep dan sifat organisasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Bidang manajemen (sifat organisasi) dan teori organisasi memberikan beberapa konsep yang penting, dan juga memberikan pengertian tentang fungsi SIM dalam suatu organisasi.
Konsep-konsep itu antara lain :
·        Sifat dari teori keorganisasian dan pengambilan keputusan secara pribadi/fungsi SIM dalam suatu organisasi.
·        Motivasi dari setiap pribadi
·        Bagian proses dan pengambilan keputusan
·        Teknik kepemimpinan
·        Keorganisasian yang mengubah proses
·        Struktur dan design keorganisasian

4.       Pengetahuan Komputer
Pengetahuan komputer penting untuk SIM karena pengetahuan SIM karena pengetahuan komputer meliputi hal-hal antara lain alogoritma, komputasi, software, dan struktur data. Bagaimanapun juga bidang akademik dari SIM bukanlah merupakan perluasan dari pengetahuan komputer, lebih tepatnya SIM merupakan perluasan dari teori manajemen dan keorganisasian. Proses-proses dasar SIM lebih berhubungan dengan proses keorganisasian dan keefektifan suatu organisasi daripada algoritma perhitungan. Penekanan pada SIM adalah aplikasi dari kemampuan ilmu komputer secara teknik yang mungkin dapat dibuat.

II.B.    Sistem Informasi Organisasional
II.B.1.   Konsep Sistem Informasi Organisasional
Konsep subsistem organisasi diawali dengan pengalaman pengetrapan SIM yang mencakup seluruh peru sahaan, sehingga manajer-manajer di area-area tertentu mulai juga mengetrapkan konsep tersebut se suai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Munculah sistem-sistem informasi fungsional, atau subset-subset daripada SIM yang disesuaikan dng kebutuhan masing-masing. Yang pertama mengetrapkan konsep ini adalah sub sistem pemasaran. Area manufaktur menerima pengolahan komputer dan teknologi tersebut baik untuk sistem konseptual maupun sistem fisiknya (menggunakan robot-robot untuk berproduksi).
II.B.2.   Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
·        Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
·        Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
·        Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
·        Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. Mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama.



II.B.3.   Kerangka Kerja Organisasional Dari Suatu Sistem
Ada berbagai macam kerangka kerja organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi, tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang lain.
Contoh sederhananya adalah kalau teknologi komputer di kantor berubah, maka orang dalam organisasi tersebut harus pula berubah, dan mungkin cara mengubahnya adalah dengan dilakukan pelatihan ulang bagi pegawai. Kalau salah satu komponen organisasi berubah, dan komponen yang lain juga harus berubah. Namun jika teknologi berubah, maka kita harus mempertimbangkan kompensasi perubahan tiga komponen lainnya. Kita dapat menggunakan perubahan ini untuk memaksa komponen lain untuk ikut berubah, dan kita dapat menggunakan perubahan teknologi agar terjadi inovasi yang menguntungkan perusahaan.
Bab III.        Kesimpulan
          Jadi dari semua isi diatas dapat saya simpulkan bahwa, Sistem Informasi baik Manajemen ataupun Organisasional sangatlah penting untuk semua organisasi yang ada, apalagi berbicara tentang pemecahan masalah. Sistem Informasi ini sangatlah berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Ketika sebuah masalah tidak bisa dihadapi sendiri oleh manusia. Sistem Informasi seperti inilah yang tepat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari merumuskan informasi, berbagi pendapat, sampai menentukan keputusan.
Daftar Pustaka                   :