PERAN
POTENSIAL INFORMASI STRATEGIS DALAM MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN
BAB I. Pendahuluan
Pada
umumnya suatu perusahaan membutuhkan perencanaan yang matang untuk bertindak.
Apalagi tindakan tersebut dimaksudkan untuk menambah kemajuan bagi perusahaan,
maka salah satu perencanaan yang baik adalah dimana mencari atau menyusun suatu
informasi strategis baik dari dalam ataupun luar perusahaan. Jika hal ini
dilakukan dengan sangat teliti dan mengikuti prosedur perusahaan yang ada.
Tidak heran bila peran sebuah informasi strategis sangatlah penting bagi
perusahaan. Agar kedepannya sebuah perusahaan mempunyai rencana yang sudah
ditentukan untuk jangka waktu yang akan datang.
BAB II. Pembahasan
II.
A. Peranan
Sistem Informasi Strategis
Sampai
pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses
transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik
(electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi
spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak
dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu
dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah
menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan
keputusan mereka.
Memasuki
tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan
jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing.
Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem
informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang
diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan
dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert
systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem
informasi.
Sebuah
peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan
diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah
konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut
strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi
diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran
strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem
informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Hampir
di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di
perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan
berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di
perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan
yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari
sistem informasi adalah :
- Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan
penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi
manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon
yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting.
- Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan
informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih
baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan
kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem
Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih bermakna.
- Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk
membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar[1].
Penjelasan
lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi
akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:
II.
B. Klasifikasi
Sistem Informasi Strategis
Pada
prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau
fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai
fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.
- Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data
yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem
informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas
kantor secara efisien.
»
Transaction Processing Systems :
Transaction
processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem
proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil
dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan.
TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh SIM.
»
Process Control Systems :
Sistem
informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan
process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik
yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
»
Office Automation Systems :
Office
automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data
dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office
automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),
teleconferencing, dan lain-lain.
- Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM
(management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan
pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif.
Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh
karena:
·
Menekankan pada orientasi manajemen
(management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan
mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
·
Menekankan bahwa kerangka sistem (system
framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi
dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara
garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
- Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS)
menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka
dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi
tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction
processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat
dilengkapi :
(1) berdasarkan permintaan,
(2) secara periodik, atau
(3) ketika terjadi situasi pengecualian.
Sebagai contoh, manajer penjualan dapat
menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil
penjualan produk.
- Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan
kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems.
DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan
model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan
bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk
peramalan penjualan atau keuntungan.
- Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah
tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas.
Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan
akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci
dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS
harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
- Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang
besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah
perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses
membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :
(1) persaingan dari para pesaing yang
berada di industri yang sama,
(2) ancaman dari perusahaan baru,
(3) ancaman dari produk pengganti,
(4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
(5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membangun
upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies.
Hubungan kelima faktor tersebut dapat
digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar
2. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah Industri
Beberapa
strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
- Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
- Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
- Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
- Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat
menolong perusahaan untuk :
- Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem
informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
(low-cost leadership). Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)
dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain
itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
- Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine)
dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan
strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi
strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus
dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
- Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan
perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat
keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan
untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat
menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi
ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien
dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu
merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
BAB III. Kesimpulan
Dari
semua penjelasan yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem
informasi strategis sangat berguna untuk semua perusahaan, baik dari segi kerja
sama, laba yang dihasilkan maupun operasi bisnis yang dijalankan. Suatu
perusahaan tidak akan berkembang jika tidak ada peran suatu sistem informasi
yang dijalankannya.
Daftar
Pustaka :