Minggu, 05 Januari 2014

Peranan Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Organisasional dalam Pemecahan Masalah



Peranan Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Organisasional dalam Pemecahan Masalah
Bab I.                   Pendahuluan
            Dengan semakin canggihnya zaman globalisasi ini, suatu sistem informasi sangatlah dibutuhkan oleh siapa pun. Termasuk pada perusahaan-perusahaan yang telah mengalami pasang-surut dalam mekanisme kerjanya. Pada dasarnya suatu sistem informasi dikategorikan kedalam perumusan dalam memecahkan masalah, antara lain yaitu Sistem Informasi Manajemen yang lebih kita kenal dengan SIM dan ada pula Sistem Informasi Organisasional.
            Sistem Informasi Manajemen menurut yang saya ketahui, SIM adalah suatu sistem yang dibutuhkan oleh berbagai organisasi baik didalam ataupun diluar perusahaan untuk memberikan  pendapat dalam hal pengambilan keputusan dan informasi yang didapatkan. Kemudian dari hasil tersebut, maka  sistem ini dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Kemudian yang kedua adalah Sistem Informasi Organisasional, sistem ini merupakan konsep system organisasional yang memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Bab II.         Pembahasan
II.A.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.
SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
II.A.1.   Tujuan atau Manfaat Sistem Informasi Manajemen
1.      SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2.      Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3.      SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.



II.A.2.   Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi Manajemen
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah meliputi :
1.      Investigasi situasi Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi. Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
·        Perumusan masalah
·        Identifikasi tujuan keputusan
·        Diagnosis penyebab

2.      Mengembangkan alternatif
3.      Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik, Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
·        Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi
·        Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.

4.      Melaksanakan dan memantau keputusan, Jenis keputusan yang dihasilkan oleh para Manajer adalah sebagai berikut :
·        Keputusan terprogram            : Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
·        Keputusan tidak terprogram   : Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.

II.A.3.   Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
1.      Fokus pada data
2.      Fokus pada informasi
3.      Fokus pada pendukung keputusan
4.      Fokus pada komunikasi
II.A.4.   Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi Manajemen
Tingkat manajemen dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Manajemen tingkat atas
b.      Manajemen tingkat menengah
c.       Manajemen tingkat bawah
Berdasarkan George M. Scott, sumber-sumber infomasi untuk tingkatan manajemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
A. Manajemen tingkat atas memerlukan sumber-sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (15 % – 20 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (10% – 15%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (35% – 45%)
B. Manajemen tingkat menengah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (30 % – 40 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (15% – 20%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (10% – 15%)
C. Manajemen tingkat bawah memerlukan sumber informasi yang berasal dari :
·        Informasi internal dari sistem infomasi komputer (55 % – 75 %)
·        Informasi internal bukan dari sistem informasi komputer (25% – 45%)
·        Informasi ekternal yang berupa peraturan pemerintah, keadaan perekonomian dan sebagainya (5% – 10%)

II.A.5.   Keterkaitan SIM dengan Disiplin Ilmu yang Lain
Banyak ide yang merupakan bagian dari SIM yang ditemukan dalam disiplin ilmu yang lain. Empat bidang akademis utama yang sangat berarti untuk konsep SIM : akuntansi manajemen, riset operasional, teori manajemen dan organisasi, dan pengetahuan komputer.
1.      Akuntansi Manajemen
Ada dua hal penggunaan dari bidang akuntansi yaitu keuangan dan manajerial (manajemen). Akuntansi keuangan berhubungan dengan pengukuran pendapat dalam suatu periode tertentu, misalkan bulanan atau tahunan dan status laporan keuangan akhir periode tersebut.
2.      Riset Operasional
Ilmu manajemen atau penelitian merupakan penerapan metode ilmiah dan teknik analisa kuantitatif terhadap masalah manajemen.
Beberapa konsep yang utama adalah :
·        Penekanan pada pendekatan sistematis untuk penyelesaian masalah
·        Memakai model dan prosedur matematis serta statistik dalam analisis
·        Bertujuan mencari keputusan atau kebijakan secara optimal.

3.      Teori Manajemen dan Organisasi
Karena SIM merupakan sistem pendukung untuk fungsi yang bersifat keorganisasian, maka SIM menggambarkan konsep dan sifat organisasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Bidang manajemen (sifat organisasi) dan teori organisasi memberikan beberapa konsep yang penting, dan juga memberikan pengertian tentang fungsi SIM dalam suatu organisasi.
Konsep-konsep itu antara lain :
·        Sifat dari teori keorganisasian dan pengambilan keputusan secara pribadi/fungsi SIM dalam suatu organisasi.
·        Motivasi dari setiap pribadi
·        Bagian proses dan pengambilan keputusan
·        Teknik kepemimpinan
·        Keorganisasian yang mengubah proses
·        Struktur dan design keorganisasian

4.       Pengetahuan Komputer
Pengetahuan komputer penting untuk SIM karena pengetahuan SIM karena pengetahuan komputer meliputi hal-hal antara lain alogoritma, komputasi, software, dan struktur data. Bagaimanapun juga bidang akademik dari SIM bukanlah merupakan perluasan dari pengetahuan komputer, lebih tepatnya SIM merupakan perluasan dari teori manajemen dan keorganisasian. Proses-proses dasar SIM lebih berhubungan dengan proses keorganisasian dan keefektifan suatu organisasi daripada algoritma perhitungan. Penekanan pada SIM adalah aplikasi dari kemampuan ilmu komputer secara teknik yang mungkin dapat dibuat.

II.B.    Sistem Informasi Organisasional
II.B.1.   Konsep Sistem Informasi Organisasional
Konsep subsistem organisasi diawali dengan pengalaman pengetrapan SIM yang mencakup seluruh peru sahaan, sehingga manajer-manajer di area-area tertentu mulai juga mengetrapkan konsep tersebut se suai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Munculah sistem-sistem informasi fungsional, atau subset-subset daripada SIM yang disesuaikan dng kebutuhan masing-masing. Yang pertama mengetrapkan konsep ini adalah sub sistem pemasaran. Area manufaktur menerima pengolahan komputer dan teknologi tersebut baik untuk sistem konseptual maupun sistem fisiknya (menggunakan robot-robot untuk berproduksi).
II.B.2.   Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
·        Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
·        Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
·        Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
·        Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. Mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama.



II.B.3.   Kerangka Kerja Organisasional Dari Suatu Sistem
Ada berbagai macam kerangka kerja organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi, tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang lain.
Contoh sederhananya adalah kalau teknologi komputer di kantor berubah, maka orang dalam organisasi tersebut harus pula berubah, dan mungkin cara mengubahnya adalah dengan dilakukan pelatihan ulang bagi pegawai. Kalau salah satu komponen organisasi berubah, dan komponen yang lain juga harus berubah. Namun jika teknologi berubah, maka kita harus mempertimbangkan kompensasi perubahan tiga komponen lainnya. Kita dapat menggunakan perubahan ini untuk memaksa komponen lain untuk ikut berubah, dan kita dapat menggunakan perubahan teknologi agar terjadi inovasi yang menguntungkan perusahaan.
Bab III.        Kesimpulan
          Jadi dari semua isi diatas dapat saya simpulkan bahwa, Sistem Informasi baik Manajemen ataupun Organisasional sangatlah penting untuk semua organisasi yang ada, apalagi berbicara tentang pemecahan masalah. Sistem Informasi ini sangatlah berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Ketika sebuah masalah tidak bisa dihadapi sendiri oleh manusia. Sistem Informasi seperti inilah yang tepat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari merumuskan informasi, berbagi pendapat, sampai menentukan keputusan.
Daftar Pustaka                   :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar