PERANAN MANAGER DALAM
PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN
Disusun oleh
Nama : Muhamad Fachrudin
NPM : 44211650
Kelas :
3DA01
DIII BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
AKUNTANSI KOMPUTER
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PERANAN MANAGER
DALAM PENGELOLAAN MANAGEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manajer adalah seseorang yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,
baik perusahaan dalam skala kecil ataupun perusahaan yang sudah sangat
berkembang. Karena pada dasarnya peran seorang manajer tak lepas dari tanggung
jawab yang diberikan oleh atasan. Maka dari itu sukses atau tidaknya sebuah
perusahaan bisa tergantung dari organisasi manager yang baik.
Disamping
itu tugasnya yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Seorang manager bisa
dikatakan berhasil menjalankan tugasnya apabila mempunyai inisiatif lebih untuk
mengkoordinasikan struktur organisasi diperusahaan yang dijalankannya. Mungkin
dari sebagian pihak melihat seseorang menjadi manager sangatlah menguntungkan, tapi
pada kenyataannya menjadi seorang manager tidaklah semudah yang dibayangkan.
Karena mereka semua yang membuat
pernyataan jika menjadi seorang manager itu menguntungkan, dikarenakan mereka
hanya melihat dari segi penghasilan saja, tidak melihat dari sisi yang lainnya.
Contohnya pada waktu seorang manager diberikan kepercayaan oleh atasan untuk
menjalankan sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut bisa lebih baik atau
lebih berkembang dari pada sebelumnya, contoh ini tidaklah semudah dengan apa
yang mereka katakan. Seorang manager harus berfikir ekstra untuk dapat
memajukan perusahaan yang dijalankannya demi memberikan kepuasan kepada
atasannya.
Adapun
ketika seorang manager membimbing para karyawan agar dapat lebih baik lagi
dalam hal bekerja untuk memajukan perusahaan tersebut. Butuh suatu pengalaman juga
dalam hal ini, karena sama halnya dengan tugas manager pada umumnya. Membimbing
para karyawan perusahaan harus dengan ketegasan yang tepat, keadilan yang tidak
memihak kepada siapapun, bijaksana dalam menentukkan sikap kepada para
karyawan, ataupun ketika sedang berunding / rapat tentang suatu hal, manager
harus menerima semua pendapat semua karyawan, tidak hanya memihak kepada satu
atau dua karyawan saja.
Jika
seorang manager sudah menjalankan semua itu dengan baik. Tidak heran perusahaan
akan merasakan perbedaan baik dari segi lebih maju atau berkembang. Pada titik
inilah seorang manager dikatakan sudah berhasil dalam menjalankan suatu
perusahaan. Namun ada baiknya seorang manager janganlah terlalu puas dengan apa
yang telah didapat, harus diperhatikan kembali mana yang kurang dalam kinerja
organisasi ataupun kinerja seorang karyawan.
B.
Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai
pemenuhan tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Managemen.
2. Sebagai manfaat bagi penulis sehingga
dapat dijadikan makalah tersebut sebagai bahan bacaan, referensi dan acuan bagi
penulis selanjutnya yang ingin membahas
atau meneliti mengenai peranan manajer dalam pengelolaan manajemen informasi
diperusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam suatu
perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan
tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak
berjalan,walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila
tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu
peran manajer sangatlah vital. Manajer
yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi
disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan
kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak
kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan
tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang
baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
Seorang
manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya,misalnya
kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahanya,dan
pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk
memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon
usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya
Kemudian
seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal
isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan
semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan
komunikasi tersebut.
Selalu
fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau
aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal
ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan
merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
Sebelum lebih
jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi,kita akan
bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan khusus
yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan sesuatu,ada
konsep motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan
faktor ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan
memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang
lain,promosi jabatan danpenghargaan.
Ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu :
1.
Motivasi
karena rasa takut.
2.
Motivasi
karena insentif
3.
Motivasikarena pengembangan personal.
B.
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen
Informasi
Manajer adalah
seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau
organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab
pada area tugas yang berbeda-beda.
Tingkatan
manajer
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :
- Manejemen lini pertama (first-line
management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah (middle
management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top management),
dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Etika
manajerial
Etika
manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi
lainnya
Tugas
Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :
1.
Perencanaan (Planning)
2.
Penataan atau pengorganisasian
(Organizing)
3.
Penyusunan Staf
(Staffing)
4.
Pengarahan (Directing)
5.
Pengawasan
(Controlling)
Seorang manajer merencanakan apa yang
akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang).
Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut.
Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya
yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk
melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar
tetap beroperasi secara optimal.
C.
Peranan Manajer Dalam
Organisasi Publik
Manajemen
terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana
kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan
secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer.
Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan
variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan
efisien.
Sistem
sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik,
maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi
social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.
Sementara itu, menurut Hendry
Mintzberg dalam buku Manajemen prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam
peranan manjerial yakni :
1.
Peran Interpersonal
peran hubungan personal dapat
terdiri dari :
a. figur kepala (figur head) : manajer
mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.
b. pemimpin (leader) : manajer
mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
c. penghubung (liaison) : manajer
menghubungkan personal-personal di semua tingkatan manajemen.
2.
Peran
Informational
: peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk
menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator)
informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah
manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang
informasi yg dimilikinya.
3.
Peran
decisional
: yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg
menangani gangguan, sebagai orang yang mengalokasikan sumber-sumber daya
organisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
4.
Keahlian
Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak
keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah.
Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang
sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah
dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan
dapat mencapai tujuannya.
Seorang manajer yang berhasil harus
memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :
·
Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya,
atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan.
Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis
·
Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah
dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuannya.
Hendy Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5
fungsi manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi
dan mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).
PENTINGNYA MANAJEMEN
INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Pentingnya
manajemen informasi dalam perusahaan dikarenakan adanya seperti pengaruh
ekonomi internasional kemudian adanya persaingan dunia yang semakin sulit lalu
hanya memiliki batas waktu yang singkat dan banyaknya kendala-kendala sosial.
Bertambahnya
tugas manajemen bisa katakan karenya adanya tuntutan pekerjann yang terus
bertambah agar bisa menjadi lebih baik. Kemajuan suatu organisasi atau
perusahaan dalam mencapai tujuannya , itu tergantung dari kemampuan setiap
individu yang mengelola organisasi atau perusahaan itu sendiri. Manajemen
sebagai suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan
sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang, jika manajemen suatu
organisasi baik, maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
Dengan semakin
banyaknya masalah-masalah yang timbul di suau organisasi atau perusahaan kita
memerlukan alat yang dapat mempermudah pekerjaan seperti menggunakan komputer.
Menggunakan komputer sangat membantu di dalam suatu perusahaan,
karena dengan itu kita dapat menghemat waktu dan biaya dan dapat dengan mudah
mendapatkan suatu informasi yang bisa menunjang kemajuan suatu oraganisasi atau
perusahaan itu sendiri.
Manajemen
informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung
jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang
dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan
dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula,
sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen.
Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan
salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas
ini disebut manajemen informasi atau Information Management.
Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun
terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang
dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah karena
meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan
peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen (SIM) atau management
information system,adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategis bisnis. Manajer mempunyai peranan penting dalam
mengelola sistem informasi manajemen. oleh karena itu seorang manajer harus
mampu memotivasi bawahan untuk melaksanakan tugas, mempunyai gaya kepemimpinan
dan komunikasi yang baik. Untuk mencapai sistem informasi berbasis komputer
terdiri dari beberapa tahap yaitu, perencanaan, analisis, rancangan, penerapan,
dan penggunaan
Sumber daya manajemen ada dua,
yaitu :
1.
Sumber daya fisik : manusia, mesin, material, uang.
2.
Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber
daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari
peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya
manajemen informasi yakni berupa:
1.
Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga
setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan
modifikasi.
2.
Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
3.
Sumber
daya harus selalu diperbaharui.
Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi.di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini, komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
Manajer dan sistem informasi, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, contoh : perusahaan manufaktur, setiap system memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya, tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama, namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumberdaya input (masukkan), proses transformasi dan sumberdaya output (keluaran).
Saran
Selama penelitian yang dilakukan
oleh peneliti ada beberapa saran yang bisa menjadi masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya yaitu :
1.
Seorang Manager tidak boleh membeda bedakan antara
karyawan dengan dirinya, karena apabila terjadi seperti itu seorang karyawan
merasa dikecilkan dan tidak dihargai. Sebaiknya anggaplah seorang karyawan itu
adalah sebuah partner untuk bersama –sama memajukan perusahaan
2.
Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang
dilakukan oleh anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat
mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.
- Manajer juga seharusnya bisa
membimbing dan mengarahkan dengan baik anggotanya sehingga organisasi yang
dipimpinnya bisa berkembang dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.
- Apabila terjadi suatu kesalahan
yang dilakukan oleh salah satu karyawan, ada baiknya semua masalah
dibicarakan dengan kepala dingin terlebih dahulu. Jangan langsung
mengambil suatu keputusan yang merugikan untuk suatu pihak.
- Manajer bisa memberikan solusi yang
terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah persaingan dengan perusahaan
lain dibidang yang dijalankan, serta tidak sampai menurunnya kinerjanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar