Selasa, 22 Oktober 2013

Tugas 1


PERANAN MANAGER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN

 

 

 

 

 

 

 


                                                                

Disusun oleh

 

                                        

Nama        : Muhamad Fachrudin

NPM         : 44211650

Kelas         : 3DA01

 

 

DIII BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

AKUNTANSI KOMPUTER

UNIVERSITAS GUNADARMA

PERANAN MANAGER DALAM PENGELOLAAN MANAGEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

 

Manajer adalah seseorang yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, baik perusahaan dalam skala kecil ataupun perusahaan yang sudah sangat berkembang. Karena pada dasarnya peran seorang manajer tak lepas dari tanggung jawab yang diberikan oleh atasan. Maka dari itu sukses atau tidaknya sebuah perusahaan bisa tergantung dari organisasi manager yang baik.

Disamping itu tugasnya yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Seorang manager bisa dikatakan berhasil menjalankan tugasnya apabila mempunyai inisiatif lebih untuk mengkoordinasikan struktur organisasi diperusahaan yang dijalankannya. Mungkin dari sebagian pihak melihat seseorang menjadi manager sangatlah menguntungkan, tapi pada kenyataannya menjadi seorang manager tidaklah semudah yang dibayangkan. Karena  mereka semua yang membuat pernyataan jika menjadi seorang manager itu menguntungkan, dikarenakan mereka hanya melihat dari segi penghasilan saja, tidak melihat dari sisi yang lainnya. Contohnya pada waktu seorang manager diberikan kepercayaan oleh atasan untuk menjalankan sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut bisa lebih baik atau lebih berkembang dari pada sebelumnya, contoh ini tidaklah semudah dengan apa yang mereka katakan. Seorang manager harus berfikir ekstra untuk dapat memajukan perusahaan yang dijalankannya demi memberikan kepuasan kepada atasannya.

Adapun ketika seorang manager membimbing para karyawan agar dapat lebih baik lagi dalam hal bekerja untuk memajukan perusahaan tersebut. Butuh suatu pengalaman juga dalam hal ini, karena sama halnya dengan tugas manager pada umumnya. Membimbing para karyawan perusahaan harus dengan ketegasan yang tepat, keadilan yang tidak memihak kepada siapapun, bijaksana dalam menentukkan sikap kepada para karyawan, ataupun ketika sedang berunding / rapat tentang suatu hal, manager harus menerima semua pendapat semua karyawan, tidak hanya memihak kepada satu atau dua karyawan saja.

Jika seorang manager sudah menjalankan semua itu dengan baik. Tidak heran perusahaan akan merasakan perbedaan baik dari segi lebih maju atau berkembang. Pada titik inilah seorang manager dikatakan sudah berhasil dalam menjalankan suatu perusahaan. Namun ada baiknya seorang manager janganlah terlalu puas dengan apa yang telah didapat, harus diperhatikan kembali mana yang kurang dalam kinerja organisasi ataupun kinerja seorang karyawan.    

B.        Tujuan penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1.      Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Managemen.

2.      Sebagai manfaat bagi penulis sehingga dapat dijadikan makalah tersebut sebagai bahan bacaan, referensi dan acuan bagi penulis  selanjutnya yang ingin membahas atau meneliti mengenai peranan manajer dalam pengelolaan manajemen informasi diperusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN


Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan,walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah vital. Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.

Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya

Kemudian seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.

Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.

Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan sesuatu,ada konsep motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan faktor ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain,promosi jabatan danpenghargaan.


Ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu :

1.        Motivasi karena rasa takut.

2.        Motivasi karena insentif

3.        Motivasikarena pengembangan personal.

B.       Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi

Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

Tingkatan manajer

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :

  1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
  3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

Etika manajerial

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:

  1. Perilaku terhadap karyawan
  2. Perilaku terhadap organisasi
  3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :

1.      Perencanaan (Planning)

2.      Penataan atau pengorganisasian (Organizing)

3.      Penyusunan Staf (Staffing)

4.      Pengarahan (Directing)

5.      Pengawasan (Controlling)

 

Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.

 

C.      Peranan Manajer Dalam Organisasi Publik

Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan efisien.

Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.

Sementara itu, menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan manjerial yakni :

1.      Peran Interpersonal

peran hubungan personal dapat terdiri dari :

a.       figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.

b.      pemimpin (leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.

c.       penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal-personal di semua tingkatan manajemen.

 

2.      Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.

 

3.      Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yang mengalokasikan sumber-sumber daya organisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

 

4.      Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada 2 yang mendasar, yaitu :

·       Keahlian Komunikasi : Manajer berkomunikasi dg bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yg sama dan dg orang2 diluar perusahaan. Menejer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis

·       Keahlian Pemecahan Masalah : Manajer juga memecahkan masalah dg membuat perubahan2 pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Hendy Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5 fungsi manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).

 

PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

            Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan dikarenakan adanya seperti pengaruh ekonomi internasional kemudian adanya persaingan dunia yang semakin sulit lalu hanya memiliki batas waktu yang singkat dan banyaknya kendala-kendala sosial.

Bertambahnya tugas manajemen bisa katakan karenya adanya tuntutan pekerjann yang terus bertambah agar bisa menjadi lebih baik. Kemajuan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya , itu tergantung dari kemampuan setiap individu yang mengelola organisasi atau perusahaan itu sendiri. Manajemen sebagai suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang, jika manajemen suatu organisasi baik, maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.

Dengan semakin banyaknya masalah-masalah yang timbul di suau organisasi atau perusahaan kita memerlukan alat yang dapat mempermudah pekerjaan seperti menggunakan komputer. Menggunakan komputer sangat membantu di dalam suatu perusahaan, karena dengan itu kita dapat menghemat waktu dan biaya dan dapat dengan mudah mendapatkan suatu informasi yang bisa menunjang kemajuan suatu oraganisasi atau perusahaan itu sendiri.                                                        

           Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi atau Information Management.

         Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system,adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategis bisnis. Manajer mempunyai peranan penting dalam mengelola sistem informasi manajemen. oleh karena itu seorang manajer harus mampu memotivasi bawahan untuk melaksanakan tugas, mempunyai gaya kepemimpinan dan komunikasi yang baik. Untuk mencapai sistem informasi berbasis komputer terdiri dari beberapa tahap yaitu, perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan

Sumber daya manajemen ada dua, yaitu :

1.                  Sumber daya fisik : manusia, mesin, material, uang.

2.                  Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data).

Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:

1.    Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.

2.    Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

3.    Sumber daya harus selalu diperbaharui.


Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi.di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini, komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.

Manajer dan sistem informasi, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, contoh : perusahaan manufaktur, setiap system memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya, tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama, namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumberdaya input (masukkan), proses transformasi dan sumberdaya output (keluaran).

Saran

Selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang bisa menjadi masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya yaitu :

1.      Seorang Manager tidak boleh membeda bedakan antara karyawan dengan dirinya, karena apabila terjadi seperti itu seorang karyawan merasa dikecilkan dan tidak dihargai. Sebaiknya anggaplah seorang karyawan itu adalah sebuah partner untuk bersama –sama memajukan perusahaan

2.      Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.

  1. Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan baik anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.
  2. Apabila terjadi suatu kesalahan yang dilakukan oleh salah satu karyawan, ada baiknya semua masalah dibicarakan dengan kepala dingin terlebih dahulu. Jangan langsung mengambil suatu keputusan yang merugikan untuk suatu pihak.
  3. Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan, serta tidak sampai menurunnya kinerjanya.

 

DAFTAR PUSTAKA




·         http://pitri3492.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar